mimpiku masih terlalu indah tuk ku hentikan.
Empuk bantal dan kasur buatku malas tuk beranjak. Entah, mungkin lima menit lagi, sepuluh menit, satu jam, bahkan seharian. Terkadang kuberpikir, keadaan seperti ini jauh lebih baik ketimbang harus menghadapi pergulatan dunia dan pemikiran yang membuatku jengah. Ketika adzan berkumandang, aku terperangah, merasa seakan-akan aku disentak, jiwaku dicambuk. Begitu banyak nikmat yang kuterima hari ni kenapa aku masih di sini, aku harus bersyukur, yang tak hanya kubuktikan dengan lisan tapi juga perbuatan, Aku harus membuktikan kalau aku bisa menjadi yang terbaik, karena aku diciptakan tuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.